Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak
irfan-zhein.blogspot.com
Banyak orang yang salah persepsi, menyangka bahwa putra dan putri yang hidup bersamanya adalah miliknya. Secara duniawi mungkin dapatlah kiranya kita bertoleransi atau memaklumi anggapan tersebut, tapi secara hakikat, anak adalah sepenuhnya milik Allah swt. sebagai amanah yang dititipkan kepada para orang tua, dan suatu saat amanah tersebut akan kembali pada Yang Maha Memiliki yaitu Allah swt., dan setiap orang tua yang diberikan amanah tersebut hendaklah bertanggung jawab dalam menjaganya.
Allah swt. berfirman yang artinya: "Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu... Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang bagaimana ia memimpin. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang bagaimana ia memimpin...(HR. Bukhari)
Beberapa tanggung jawab atau kewajiban orang tua terhadap anak, antara lain sebagai berikut:
1. Menjadi Orang Tua Yang Baik untuk Anak
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khattab kedatangan seorang tamu laki-laki yang mengadukan kenakalan anaknya, "Anakku ini sangat bandel" ujarnya kesal. Kemudian Umar bin Khattab berkata: "hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan Ayahmu dan tidak memenuhi hak Ayahmu?"
Anak yang pintar ini berkata: "Wahai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak Anak?"
Umar bin Khattab menjawab: "Ada tiga, yang pertama memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina karena ibunya. Kedua memberikan nama yang baik, karena nama adalah doa. Ketiga mendidik mereka dengan Al-Qur'an."
Dari kisah Umar bin Khattab tersebut, kita bisa kita bisa mengetahui bahwa ketika hendak menikah jangan hanya asal dalam memilih calon suami atau istri (baca juga: JODOH ISLAMI), tapi juga memilih calon ayah atau ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak.
Jika kita tidak cermat dan bersungguh-sungguh dalam memilih calon orang tua terbaik untuk anak-anak kita kelak, sama saja kita telah melanggar hak anak untuk dilahirkan dari rahim seorang ibu yang baik, dan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik dari seorang ayah.
2. Memberi Nama yang Bagus dan Baik
"Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka baguskanlah nama kalian."(HR. Abu Dawud). Pemberian nama yang baik bisa dilakukan sambil melaksanakan Aqiqah. Rasulullah saw. bersabda: "Anak itu tergadai dengan Aqiqahnya, disembelih (hewan ternak aqiqah) sebagai tebusannya pada hari ketujuh dan diberi nama pada hari itu, serta dicukur rambut kepalanya." (HR. Tirmidzi)
"Rasulullah saw. diketahui telah memberi perhatian yang besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (tidak pantas) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih nama yang baik dan pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh Aisyah ra. Bahwa Rasulullah mengubah dengan nama-nama yang baik." (HR. Tirmidzi)
3. Memberi Air Susu Ibu
Allah swt. berfirman: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan." (QS. Al-Baqarah: 233)
Banyak penelitian ilmiah dan penelitian medis yang membuktikan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak secara alami dan sehat, baik dari sisi kesehatan maupun kejiwaan. Ibnu Sina, seorang dokter ternama menegaskan urgensi penyusuan alami dalam pernyataannya: "Bahwa seorang bayi sedapat mungkin harus menyusu dari air susu ibu kandungnya. Sebab dalam tindakannya mengulum, puting susu ibu terkandung manfaat sangat besar dalam menolak segala sesuatu yang rentan membahayakan dirinya."
Jika memang air ibu tidak keluar, maka carikan ibu untuk menyusui dengan akhlak yang baik, sebagaimana Nabi Muhammad saw. melakukannya.
4. Mengajarkan Al Quran
Diriwayatkan oleh Al Baihaki dari kakek Ayub bin Musa Al Quraisy dari nabi saw. bersabda: "Tiada suatu pemberian yang lebih utama yang diberikan seorang Ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik."
"Jika salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha' setiap hari kepada orang miskin."
Mengajarkan Al-Qur'an dan juga akhlak Al-Qur'an adalah kewajiban kedua orang tua. Sebagaiman Rasulullah saw. bersabda: "Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai Nabi kalian, mencintai keluarganya dan membaca Al-Qur'an. Sebab para pengusung Al-Qur'an berada di bawah naungan Arsy Allah pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, bersama para Nabi dan Orang-orang pilihan-Nya. Kedua orang tua yang memperhatikan pengajaran Al-Quran kepada anaknya, akan mendapatkan pahala yang besar."
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, tetapi Kami yang memberi rizki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalh bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 20:132)
Membiasakan berakhlak Islami dalam bersikap, berbicara, dan bertingkah laku, sehingga semua kelakuannya menjadi terpiji menurut Islam. (HR. Turmuzy dari Jaabir bin Samrah).
Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan rasa malu sedini mungkin pada anak. Menanamkan etika malu pada tempatnya dan membiasakan izin ketika keluar/masuk rumah, terutama ke kamar orang tuanya terutama pada waktu-waktu zhaiirah dan selepas shalat isya.
Rasulullah saw bersabda: "Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika berusia tujuh tahun, dan jika lalai pukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan agar mereka menunaikan sholat ketika telah berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka."
5. Memberi Nafkah dan Makanan Halal
Memberi nafkah hanya dengan harta yang baik dan dari mata pencaharian yang halal adalah kewajiban seorang Ayah atau orang tua. Rasulullah bersabda: "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara, yaitu Untuk apa umurnya digunakan, tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya, tentang hartanya darimana ia mendapatkannya dan untuk apa harta itu ia gunakan, dan tentang anggota tubuhnya untuk apa ia gunakan." (HR. Turmudzi)
Dan makanan yang diberikan kepada anak-anak hendaknya makanan yang halal. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw.: "Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan." Maka biasakanlah anak untuk mengkonsumsi makanan yang halal, dari hasil yang halal, dan membelanjakan harta untuk yang halal, sehingga anak tumbuh dalam sikap sederhana dan bersahaja, terjauh dari sikap boros dan kikir.
6. Menikahkan Anak dengan Pasangan yang Baik
Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doa kan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.
Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban keluarga, Allah berjanji akan mencukupinya dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya.
Allah swt. berfirman: "Kawinkanlah anak-anakmu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambaku yang laki-laki maupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan Anugrah-Nya." (QS. An-Nur : 32)
Demikianlah beberapa Kewajiban Orang tua terhadap anak yang harus dilaksanakan oleh para orang tua dengan sebaik-baiknya.
"Khoirunnaan 'anfanguhum linnaas = Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya"
Silahkan "SHARE" mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain.
Jika kita tidak cermat dan bersungguh-sungguh dalam memilih calon orang tua terbaik untuk anak-anak kita kelak, sama saja kita telah melanggar hak anak untuk dilahirkan dari rahim seorang ibu yang baik, dan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik dari seorang ayah.
2. Memberi Nama yang Bagus dan Baik
"Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka baguskanlah nama kalian."(HR. Abu Dawud). Pemberian nama yang baik bisa dilakukan sambil melaksanakan Aqiqah. Rasulullah saw. bersabda: "Anak itu tergadai dengan Aqiqahnya, disembelih (hewan ternak aqiqah) sebagai tebusannya pada hari ketujuh dan diberi nama pada hari itu, serta dicukur rambut kepalanya." (HR. Tirmidzi)
"Rasulullah saw. diketahui telah memberi perhatian yang besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (tidak pantas) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih nama yang baik dan pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh Aisyah ra. Bahwa Rasulullah mengubah dengan nama-nama yang baik." (HR. Tirmidzi)
3. Memberi Air Susu Ibu
Allah swt. berfirman: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan." (QS. Al-Baqarah: 233)
Banyak penelitian ilmiah dan penelitian medis yang membuktikan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak secara alami dan sehat, baik dari sisi kesehatan maupun kejiwaan. Ibnu Sina, seorang dokter ternama menegaskan urgensi penyusuan alami dalam pernyataannya: "Bahwa seorang bayi sedapat mungkin harus menyusu dari air susu ibu kandungnya. Sebab dalam tindakannya mengulum, puting susu ibu terkandung manfaat sangat besar dalam menolak segala sesuatu yang rentan membahayakan dirinya."
Jika memang air ibu tidak keluar, maka carikan ibu untuk menyusui dengan akhlak yang baik, sebagaimana Nabi Muhammad saw. melakukannya.
4. Mengajarkan Al Quran
Diriwayatkan oleh Al Baihaki dari kakek Ayub bin Musa Al Quraisy dari nabi saw. bersabda: "Tiada suatu pemberian yang lebih utama yang diberikan seorang Ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik."
"Jika salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha' setiap hari kepada orang miskin."
Mengajarkan Al-Qur'an dan juga akhlak Al-Qur'an adalah kewajiban kedua orang tua. Sebagaiman Rasulullah saw. bersabda: "Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai Nabi kalian, mencintai keluarganya dan membaca Al-Qur'an. Sebab para pengusung Al-Qur'an berada di bawah naungan Arsy Allah pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, bersama para Nabi dan Orang-orang pilihan-Nya. Kedua orang tua yang memperhatikan pengajaran Al-Quran kepada anaknya, akan mendapatkan pahala yang besar."
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, tetapi Kami yang memberi rizki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalh bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 20:132)
Membiasakan berakhlak Islami dalam bersikap, berbicara, dan bertingkah laku, sehingga semua kelakuannya menjadi terpiji menurut Islam. (HR. Turmuzy dari Jaabir bin Samrah).
Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan rasa malu sedini mungkin pada anak. Menanamkan etika malu pada tempatnya dan membiasakan izin ketika keluar/masuk rumah, terutama ke kamar orang tuanya terutama pada waktu-waktu zhaiirah dan selepas shalat isya.
Rasulullah saw bersabda: "Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika berusia tujuh tahun, dan jika lalai pukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan agar mereka menunaikan sholat ketika telah berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka."
5. Memberi Nafkah dan Makanan Halal
Memberi nafkah hanya dengan harta yang baik dan dari mata pencaharian yang halal adalah kewajiban seorang Ayah atau orang tua. Rasulullah bersabda: "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara, yaitu Untuk apa umurnya digunakan, tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya, tentang hartanya darimana ia mendapatkannya dan untuk apa harta itu ia gunakan, dan tentang anggota tubuhnya untuk apa ia gunakan." (HR. Turmudzi)
Dan makanan yang diberikan kepada anak-anak hendaknya makanan yang halal. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw.: "Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan." Maka biasakanlah anak untuk mengkonsumsi makanan yang halal, dari hasil yang halal, dan membelanjakan harta untuk yang halal, sehingga anak tumbuh dalam sikap sederhana dan bersahaja, terjauh dari sikap boros dan kikir.
6. Menikahkan Anak dengan Pasangan yang Baik
Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doa kan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.
Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban keluarga, Allah berjanji akan mencukupinya dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya.
Allah swt. berfirman: "Kawinkanlah anak-anakmu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambaku yang laki-laki maupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan Anugrah-Nya." (QS. An-Nur : 32)
Demikianlah beberapa Kewajiban Orang tua terhadap anak yang harus dilaksanakan oleh para orang tua dengan sebaik-baiknya.
"Khoirunnaan 'anfanguhum linnaas = Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya"
Silahkan "SHARE" mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain.
Baca Juga:
KUNCI SUKSES
JODOH ISLAMI
10 TIPS MERAIH SUKSES
RAHASIA WANITA DARI PASANGANNYA
INI ARTIS SEKSI Dan CANTIK
MERAIH SUKSES - TUBUH TAK SEMPURNA
Cara Mengecek Saldo Jamsostek/ BPJS Ketenagakerjaan
MARIA HARFANTI JUARA
Pemain Anak Jalanan dan Narkoba
CARA HIDUP BAHAGIA
RAHASIA ORGASME
Post a Comment